Pemahaman yang baik akan membantu meminimalkan risiko paylater.
Risiko paylater perlu benar-benar dicermati oleh calon penggunanya sebelum memutuskan bertransaksi menggunakan metode pembayaran yang tengah begitu digemari masyarakat. Di balik berbagai kemudahan dan penawaran menarik dari penggunaan paylater, sulit memungkiri bahwa terdapat sejumlah risiko yang mengintai jika tidak berhati-hati.
Keamanan data diri
Hal paling riskan ketika menggunakan sistem pembayaran paylater adalah mengenai keamanan data-data pribadi. Cukup marak kasus kebocoran data yang menimbulkan kerugian di sisi pengguna, di antaranya tiba-tiba harus membayar barang-barang yang tidak pernah mereka beli karena akun paylater-nya telah diretas.
Berikut beberapa cara untuk meminimalkan risiko penyalahgunaan data pribadi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab:
- Jangan pernah memberitahukan password akun paylater atau akun keuangan lainnya pada siapapun.
- Jika memiliki lebih dari satu akun paylater di beberapa aplikasi, gunakan password berbeda bagi masing-masing akun dan usahakan tidak memakai satu password yang sama terus-menerus untuk waktu yang lama.
- Hati-hati membuka tautan yang dikirim oleh sumber-sumber yang tidak dikenal. Biasanya oknum-oknum pelaku phising mengirimkan tautan lewat email atau media sosial yang berisi alamat situs palsu. Tidak sedikit yang terkecoh karena situs palsu tersebut memang dibuat semirip mungkin dengan situs resminya. Selalu pastikan keamanan situs yang akan dibuka dengan melakukan pengecekan ulang.
- Tidak sembarangan memberitahukan informasi terkait data-data pribadi.
- Ketika menerima kode OTP yang berfungsi sebagai perlindungan tambahan untuk memverifikasi pengguna, jangan membaginya pada orang lain termasuk bila diminta oleh seseorang yang mengaku karyawan dari penyedia layanan paylater maupun situs belanja online tempat kamu bertransaksi.
Masuk daftar kredit bermasalah
Beraneka program promosi dengan persentase diskon atau cashback yang besarnya tidak tanggung-tanggung seringkali membuat pengguna tergiur yang berujung pada perilaku konsumtif. Kebablasan berbelanja tanpa memperhitungkan kemampuan membayar bisa mengakibatkan penunggakan tagihan.
Biasanya bunga cicilan akan berlaku ketika pengguna terlambat melakukan pembayaran cicilan. Semakin lama menunda pembayaran alih-alih mendapat bunga 0% yang ada bunga yang harus ditanggung kian membengkak belum lagi ditambah denda keterlambatan.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa layanan paylater yang kita gunakan terkoneksi langsung dengan institusi perbankan. Penunggakan tagihan akan berpengaruh pada skor kredit perbankan kita. Masuk ke dalam blacklist Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK hingga ditolak lembaga perbankan saat mengajukan bantuan keuangan adalah risiko paylater yang selanjutnya.
Ikuti tips di bawah ini untuk menggunakan paylater dengan aman dan memiliki reputasi kredit yang baik.
- Pelajari kontrak perjanjiannya seperti apa, sanksi-sanksinya bagaimana jika ada keterlambatan pembayaran, berapa besaran bunganya dan denda yang akan dikenakan. Bila terdapat biaya-biaya lain juga perlu diketahui di awal karena biaya eksternal inilah yang bisa membuat tagihan kita menjadi jauh lebih besar lagi.
- Usahakan menggunakan paylater hanya untuk keperluan mendesak dengan jumlah yang masuk akal artinya sesuai dengan penghasilan kita. Batasi limit kredit agar kita tidak kewalahan dengan tagihan-tagihannya.
- Lakukan pembayaran tepat waktu. Sekiranya sangat terdesak dan kita mengalami masalah terkait pembayaran, komunikasikan jauh-jauh hari dengan pihak penyedia layanan untuk mendapatkan solusi terbaik. Asyiknya menggunakan Traveloka paylater, kita dapat mengajukan keringanan pembayaran.
Layaknya dua sisi mata uang, layanan paylater selain memiliki banyak manfaat juga tak luput dari risiko-risiko. Agar dapat meminimalkan risiko tersebut tentu kita harus memahaminya dengan baik. Pilihan ada di kita untuk menggunakan paylater secara bijak dan aman atau sebaliknya.
