Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 4 di sejumlah daerah telah memberi tekanan kuat terhadap ekonomi para pembudidaya ikan, terutama skala mikro kecil. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu mengatakan pihaknya mendorong program yang bersifat taktis untuk mengatasi dampak tersebut. "Kami telah siapkan berbagai program taktis berupa bantuan langsung yang tersebar di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT). Fokusnya jelas membantu menekan biaya produksi agar produksi bisa terus jalan," jelasnya, Kamis (29/7/2021).
Sebelumnya, KKP melalui Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara menyalurkan berbagai bantuan ke sejumlah kelompok di pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa. Sebanyak 550 ribu ekor benih udang vaname disalurkan ke sepuluh Pokdakan yang tersebar di Kabupaten Subang dan 2,3 juta ekor benih udang putih lokal disalurkan ke pokdakan yang tersebar di Kabupaten Cirebon. Dukungan ini setidaknya diharapkan akan memberikan tambahan pendapatan selama puncak pandemi ini minimal Rp5 juta per pembudidaya.
Kepala BBPBAP Jepara, Sugeng Raharjo saat dimintai keterangannya, menyatakan pihaknya akan selalu hadir di tengah tengah pembudidaya, apalagi di masa puncak pandemi Covid seperti ini. Dirinya menegaskan, sebagai UPT yang diberi mandat untuk memproduksi udang, BBPBAP Jepara telah mendistribusikan dukungan benih dengan sasaran pembudidaya kecil. "Meski kemarin diberlakukan PPKM, namun dalam pengamatan kami, khusus pasar udang masih cukup stabil, artinya permintaan masih ada, hanya saja ada biaya produksi cukup membebani, oleh karena itu saya rasa dukungan benih ini sangat tepat untuk tekan biaya produksi," jelas Sugeng.
Sejauh ini BBPBAP Jepara telah menyalurkan bantuan benih udang di berbagai daerah seperti ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Kalimantan Timur.