Review Film Unhinged (2020): Menegangkan dan Sedikit Menjengkelkan

Dengan premis simpel yang takperlu membuat kita memutar otak, film Unhinged (2020) menyuguhkan film tegangan bergaya 2000-an. Ketegangan yang disuguhkan sutradara Derrick Borte hampir tanpa henti. Namun, layaknya film-film tegangan seperti ini, ada saja logika yang menjengkelkan.

Adegan pertama film ini menunjukkan tokoh yang diperankan Russell Crowe, Tom Cooper, membunuh sepasang manusia, lalu membakar rumahnya. Lalu, disuguhkan kredit pembuka yang menampilkan berbagai kesulitan manusia pada zaman kini yang menimbulkan masalah psikis. Kredit pembuka tersebut pun sangat terikat dengan cerita yang dibangun dalam film ini. Masalah psikis dua manusia yang stres karena korban zaman, Tom dan Rachel (Caren Pistorius), menyebabkan satu momen yang biasa terjadi, tetapi menjadi rumit.

Dalam perjalanan mengantar anak lelaki yang ia besarkan sendirian, Kyle (Gabriel Bateman), kita diperkenalkan oleh karakter Rachel. Ia sedang dalam proses perceraian dengan suaminya. Hal tersebut diperparah ketika ia dipecat karena kerap terlambat datang kerja karena telat bangun dan mengantar anaknya ke sekolah.

Kekesalan tersebut dilimpahkan Rachel dengan mengklakson kencang-kencang mobil di depannya yang takkunjung jalan ketika lampu sudah hijau. Mobil Rachel pun menyalip mobil yang ternyata dikendarai Tom. Lelaki tersebut pun mengejarnya dan dimulailah pertengkaran yang semakin rumit.

Tom yang ingin Rachel minta maaf terlihat seperti orang yang punya masalah kejiwaan. Sayangnya, takseperti Rachel yang jadi protagonis dan diberikan latar belakang, kita tak begitu mengenal Tom yang jadi antagonis, selain masalah kejiwaannya. Masalah ini bukan hanya karena tindakan berlebihannya kepada Rachel, tetapi ketergantungannya dengan pil penenang dan penghilang rasa sakit, Oxycodone.

Sebenarnya, pada adegan pertama film, dapat diduga Tom membunuh sepasang manusia, salah satunya istrinya yang berselingkuh. Permasalahan ini juga seperti tersirat ketika Tom hendak membunuh pengacara Rachel dan membawa-bawa persoalan tentang mudahnya perempuan menggugat cerai karena berselingkuh.

Bagaimanapun, hal ini takbenar-benar dijelaskan dalam film yang ditulis oleh Carl Ellsworth ini. Oleh karena itu, penonton pun hanya menduga Tom seorang maniak dengan masalah psikis. Sangat disayangkan, padahal kompleksitas karakter Tom bisa memberi nilai lebih pada film ini. Apalagi, aktor sekaliber Crowe yang memerankan tokoh ini.

Ellsworth mungkin mengincar simplisitas karakter Tom agar cerita lebih mudah dicerna. Sebelumnya, ia dua kali berhasil menampilkan antagonis maniak seperti Jackson Rippner (Cillian Murphy) dalam Red Eye (2005) atau Mr. Turner (David Morse) dalam Disturbia (2007).

Pembelokan Logika yang Agak Menjengkelkan

Layaknya film-film tegangan, jika ada sedikit logika yang dibelokkan untuk memperpanjang film sebenarnya wajar-wajar saja. Namun, jika mulai membuat penonton jengkel, hal ini bisa mengurangi unsur hiburan dalam film. Film Unhinged (2020) membelokkan logika yang membuat penonton jengkel demi plot dan panjangnya film.

Sejak awal, Tom sudah membuat kerusuhan dan setidaknya membunuh tiga orang tanpa menghitung adegan awal ketika ia membakar rumah. Ia pun takmalu menyembunyikan identitasnya dan mobilnya mudah dilacak. Jelas ia buron dan media telah menampilkan kejahatannya, tetapi pergerakan polisi terkesan sangat lama.

Memang, pada bagian pembuka kredit film sempat disebutkan bahwa respon polisi bisa lama karena banyaknya panggilan serta kemacetan yang terjadi. Namun, semakin cerita berkembang, kehadiran polisi terasa semakin dilama-lamakan. Beberapa kali seharusnya polisi dapat menangani Tom lebih cepat, tetapi terasa sekali Ellsworth ingin tokoh protagonisnya yang menyelesaikan konflik.

Sang sutradara, Borte, sebenarnya telah merangkai film Unhinged (2020) sehingga tegangnya begitu terasa. Gayanya pun simpel sesuai dengan skenario Ellsworth. Beberapa tembakan kamera jarak dekat serta perpindahan adegan cepatnya berhasil.

Walau bujetnya lumayan, pada akhirnya, film Unhinged (2020) layaknya film aksi atau tegangan kelas B yang cukup memicu adrenalin. Sangat disayangkan, ada potensi yang terbuang dari akting Crowe dan kompleksitas karakter Tom. Tak sespesial Disturbia atau Red Eye yang juga ditulis Ellsworth, tetapi cukup menghibur.

Baca juga: Review Film Bill & Ted Face the Music (2020)

Penulis: Muhammad Reza Fadillah
Penyunting: Anggino Tambunan

The post Review Film Unhinged (2020): Menegangkan dan Sedikit Menjengkelkan appeared first on Ulasinema.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

liputanwarga
24fakta
pintuwarga
studioberita
faktakata
jelajahharian
pinturakyat
pusatberita
infoterupdate
infoterbaru
pucatberita
pusatberitah
24jamterbaru
redaksi sipil
viral62
indoredaksi
pastifakta
62terkini
redaksi62
trending62
martek.id
mac218
mac218
mac218
rtp mac218
slot dana
slot pulsa
slot bonus new member
agen138