Perbedaan Baptisan Percik, Selam, dan Tuang dalam Kekristenan

Baptisan adalah salah satu sakramen penting dalam Kekristenan yang dilakukan sebagai tanda pertobatan dan penerimaan seseorang ke dalam kehidupan gereja. Di dalam tradisi gereja, ada beberapa cara untuk melaksanakan baptisan, yang dikenal dengan istilah baptisan percik, selam, dan tuang. Masing-masing cara ini memiliki makna dan simbolisme tersendiri yang dapat dipahami lebih dalam sesuai dengan ajaran gereja tertentu. Bersumber dari berbagai referensi situs yang membahas tentang baptis artikel ini akan membahas perbedaan dari ketiga cara baptisan tersebut.

Baptisan Percik

Baptisan percik adalah metode baptisan yang dilakukan dengan cara memercikkan air ke kepala atau tubuh bagian atas orang yang dibaptis. Cara ini sering kali digunakan dalam gereja-gereja Protestan tertentu, seperti Gereja Lutheran dan Gereja Anglikan, serta beberapa gereja Katolik. Baptisan percik memiliki arti bahwa air dipercikkan untuk membersihkan dosa-dosa dan menyucikan orang yang dibaptis.

Simbolisme yang terkandung dalam baptisan percik adalah pengudusan dan penerimaan Roh Kudus. Praktik percik ini merujuk pada sejumlah ayat Alkitab yang mengaitkan air dengan pembersihan dan pemulihan jiwa, meskipun tidak secara eksplisit mengharuskan penggunaan percikan. Bagi umat Kristen yang menggunakan cara ini, baptisan percik dianggap sah jika dilakukan dengan iman dan doa yang tulus.

Secara teologis, baptisan percik menekankan makna bahwa baptisan adalah pekerjaan Roh Kudus yang menyucikan dan memberikan hidup baru. Meski tidak ada kontak penuh dengan air seperti dalam metode selam, percikan air tetap memiliki makna yang mendalam tentang proses pembaruan rohani.

Baptisan Selam

Baptisan selam adalah metode yang paling dikenal luas di kalangan gereja-gereja yang menekankan pentingnya ritus ini, seperti Gereja Baptis, Gereja Pantekosta, dan beberapa denominasi gereja lainnya. Dalam baptisan selam, orang yang dibaptis sepenuhnya dibenamkan di dalam air, baik itu dalam sungai, kolam, atau baptisterium. Ini adalah praktik yang paling mirip dengan yang dilakukan oleh Yesus di sungai Yordan, menurut catatan Alkitab.

Baptisan selam memiliki makna simbolik yang sangat kuat. Proses masuk ke dalam air melambangkan penguburan dosa dan kehidupan lama seseorang, sedangkan keluar dari air menggambarkan kebangkitan ke kehidupan yang baru bersama Kristus. Dalam Roma 6:4, dikatakan, “Kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita harus hidup dalam hidup yang baru.”

Metode selam ini dianggap sebagai cara yang paling autentik untuk mengikuti contoh yang ditunjukkan oleh Yesus, yang dibaptis dengan cara selam oleh Yohanes Pembaptis. Baptisan selam menunjukkan identitas yang lebih kuat dan jelas dengan kematian, penguburan, dan kebangkitan Kristus.

Baptisan Tuang

Baptisan tuang adalah cara baptisan di mana air dituangkan di atas kepala orang yang dibaptis. Praktik ini biasanya digunakan dalam gereja-gereja Katolik Roma, sebagian besar gereja-gereja Ortodoks, dan juga beberapa gereja Protestan tertentu. Metode ini mirip dengan baptisan percik, namun berbeda dalam pelaksanaan teknisnya, di mana air dituangkan dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan percikan yang lebih kecil.

Baptisan tuang memiliki makna yang hampir sama dengan percik, yaitu mengidentifikasi orang yang dibaptis dengan kematian dan kebangkitan Kristus. Meskipun tidak ada penyelaman penuh, namun air yang dituangkan diyakini tetap memiliki kekuatan untuk membersihkan dosa dan mengubah hidup seseorang. Bagi sebagian orang, baptisan tuang juga diartikan sebagai suatu cara yang lebih praktis, terutama jika tidak memungkinkan untuk melakukan baptisan selam karena keterbatasan tempat atau fisik.

Praktik baptisan tuang ini sering kali terjadi pada masa bayi, di mana orangtua dan wali baptisan memohonkan keselamatan dan pengudusan atas bayi yang dibaptis. Ini adalah cara yang lebih umum di kalangan gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

liputanwarga
24fakta
pintuwarga
studioberita
faktakata
jelajahharian
pinturakyat
pusatberita
infoterupdate
infoterbaru
pucatberita
pusatberitah
24jamterbaru
redaksi sipil
viral62
indoredaksi
pastifakta
62terkini
redaksi62
trending62
martek.id
mac218
mac218
mac218
rtp mac218
slot dana
slot pulsa
slot bonus new member
agen138